WelComeeeeeee

WelComeeeeeee

Rabu, 23 Februari 2011

AISHITERU !!! 4


Part 4

      Mata Minzy langsung menyipit. Dia jadi ingat kejadian di kantin tempo hari. "Kenapa nih nyariin Ryuna?"
      "Mau nyerahin pesanannya dia. Dia udah pulang?"
      "Kalau Ryuna sih tadi aku lihat dia pergi ke kantin sama Heechul. Tadi Heechul ke sini gitu deh, waeyo?" tanya Minzy curiga. Biang gosipnya uda mulai menunjukkan tanda- tanda mencari informasi untuk disebarkan.
      Kening Taemin berkerut. Dia berdiri dan meraih tasnya. "Ngomong- ngomong gak diapa- apain kan kalau keluar kelas? Udah diabsen?"
      "Pokoknya gak pulang sebelum waktunya, gak apa- apa kok. Mau nyari Ryuna, ya?" goda Minzy. Kemudian Minzy menganggung- angguk sendiri sambil menyimpulkan sesuatu. "Iya deh, aku doain. Hwaiting, Taemin-ah!!"
      Taemin yang gak mengerti apa maksud kata- kata Minzy, cuma mengangkat bahu dan berjalan keluar kelas.

       "Pengumuman semuanya! Kabar baik nih, aku jadian lagi sama Jiyeon!" teriak Heechul semangat. "Lho, gak ada yang ngasih selamat buat aku nih?" Heechul menatap Jinki, Ryuna, dan Hyechan bergantian.
      "Tuh apa aku bilang?" bisik Ryuna di telinga Hyechan. Hyechan mengangguk" setuju.
      "Ne, ternyata Heechul emang gak serius waktu ngomong pengen jadi namja chingu-mu. Bagus, deh! Paling gak Taemin aman."
      Ryuna mengangguk. "Ne, betul! Eh, bukan itu maksud aku!" pipi Ryuna merona merah. Hyechan terkikik geli melihat Ryuna yang gelagapan dan mulai ngomong ngelantur.
      "Kok bisa sih kamu balik lagi sama Jiyeon?" tanya Jinki.
      "Yah.. setelah kita bicara baik", dari hati ke hati, dan mempertimbangkan berbagai pihak, lebih menguntungkan kalau aku sama Jiyeon jadian lagi. Seharusnya, aku yang mesti introspeksi sih soalnya selama dua bulan kita jadian, aku gak begitu perhatian sama Jiyeon."
      "Pantesan deh Jiyeon cari pelampiasan!" cibir Ryuna. "Yah.. kalau menurut aku sih, Jiyeon itu masih kecakepan buat jadi yeoja chingu-mu lo, Heechul-ah. Hehehe..."

       "Huh, nih anak!" Heechul jadi geram sendiri. "Gak usah ngurusin aku deh kalau kamu belum mastiin perasaan sendiri ke Taemin. Aku bilang ke orangnya baru nyaho kamu!"
      "Ih, apaan sih? Curang- curang! Gak adil"
      "Curang gimana? Nah, beruntung tuh orangnya dateng. Taemin-ah!!" panggil Heechul setengah berteriak sambil melambaikan tangannya pada Taemin yang melintas di depan perpus.
      Ryuna yang duduk di bangku taman sambil makan camilan langsung tersedak. Dia batuk", lalu buru" mengambil teh botolnya.
      Taemin berbelok begitu melihat Ryuna cs yang sedang duduk" di bangku taman. Dia menggenggam gambar pesanan Ryuna yang dimasukkannya dalam kantong plastik.
      "Ryuna-ya, gambar kamu udah nih.."
      "Huuu... yang disapa kok Ryuna doang sih?" sindir Hyechan yang bikin Ryuna batuk" lagi.
      "Ah..ne, annyeong Hyechan-ah!" sapa Taemin pada Hyechan.
      Jinki dan Heechul saling mengangkat alis, mengirimkan pesan" lewat telepati. Jinki menarik lengan Hyechan, mengajaknya cepat" kabur dari hadapan Ryuna.
      "Eh, kita" mau ke sana dulu ya?" pamit Heechul sambil mengedipkan matanya pada Ryuna. Ryuna melotot. Heechul cuma menjulurkan lidahnya gak peduli.

       "Yah..kok gitu?" ucap Hyechan pelan. "Padahal aku niat mau godain."
      "Jangan ganggu dong!" balas Jinki dan menyeret Hyechan menjauh. Hyechan memajukan bibirnya beberapa senti karena niatnya gak bisa direalisasikan dengan baik.
      "Ryuna-ya inget skala prioritas! HWAITING!" teriak Hyechan dari kejauhan sambil melambaikan tangan.
      Ryuna cuma nyengir sambil menatap Taemin. Ryuna malu banget dengan kelakuan ketiga temannya yang aneh itu. "Aku cincang deh ntar," batin Ryuna dalam hati.
      "Oh iya, kamu bilang tadi udah selesai gambarnya?" tanya Ryuna sambil menunjuk gambar Ragnarok pesanannya yang dipegang Taemin.
      "Ah,ne.. nih!" Taemin menyerahkan gambar itu. "Duit aku mana? Bayaran dong..."
       Ryuna merogoh saku roknya dan mengeluarkan dompet. "100 ribu kan? Nih, lunas!"
      Taemin tersenyum. Tepat pada saat itu, HP Taemin berbunyi. Suara Hyde yang menyanyikan lagu Jojoushi mengalun lembut. Taemin mengambil HP-nya dan merutuk pelan karena lupa mensilent HP-nya.
      "Oh..." Ryuna menatap Taemin. "Pakai Jojoushi, ya? Aku udah ganti sama lagunya BOA."
      "Lho, waeyo? Katanya kamu suka sama Laruku yang Jojoushi?"
      "Kok tanya kenapa. Terserah aku lah..," Ryuna tertawa kecil. "Eh, Taemin-ah, selama ini kamu nyadar gak kalau kita itu mirip banget? Selera musik kita sama, apa" yang kita suka juga kebanyakan mirip kan?"

      Mata Taemin menerawang. "Ehm..iya sih. Terus kenapa?"
      "Aku cuma mau nanya," Ryuna menatap gambar Ragnarok miliknya. "Kamu mau gak bersusah payah untuk sesuatu, padahal sesuatu itu gak pasti dan sedikit kabur?"
      Taemin mengernyit heran. "Kok kamu jadi agak- agak puitis gitu? Yah.. selama sesuatu itu aku suka dan gak bikin kepaksa, ya.. wajar dong kalau aku perjuangin. Namja kan harus gitu. Gak peduli sesuatu itu gak pasti atau sedikit kabur, kalau mau ya mau aja. Alah! Kok ngomongnya jadi njelimet gini sih?"
      Ryuna tersenyum lebar. Dia memperhatikan Taemin, lalu mengelus gambar Ragnarok miliknya.
      "Btt, kenapa sih kamu nanya kayak gitu segala? Aneh banget," tanya Taemin, masih heran.
      "Ah, aniy!" Ryuna menggeleng. "Cuma nanya doang kok."
      "Dasar aneh!" Taemin mengacak" rambut Ryuna. Ryuna langsung menghindar dan merapikan rambutnya.
      "Ngerapiinnya susah nih!" teriaknya kesal tapi tetap tersenyum. "Eh iya Taemin-ah, komik Hikaru No Go-nya belum selesai aku baca semua. Besok" aja ya aku balikin?"
      "Ngapain aja sih, baca gitu aja lama banget!"
      "Kan banyak PR. Hoi, yang suka nyontek PR ku siapa ya?" Ryuna melirik Taemin. "Masih mendingan aku kan?"
       "Ne,ne, terserah. Ah, aku uda dapet MP3-nya Laruku yang paling baru. Albumnya Seventh Heaven kan baru keluar bulan Mei kemarin." Taemin mengeluarkan IPOD-nya.
      "Mana? Mana?" tanya Ryuna penasaran. Dia menunggu Taemin mengutak- atik IPOD-nya dan memasukkan earphone ke telinga kirinya.

       "Duh, aku gemes nih liatnya!"
       "Sama, aku juga. Mereka tuh ngapain sih? Malah dengerin IPOD!"
      "Gak usah khawatir gitu dong." Jinki menengahi. "Tinggal nunggu waktu. Mereka itu tipe orang yang let it flow. Biarkan semuanya mengalir apa adanya. Aku kan udah pengalaman masalah cinta"an gini.."
      "Ih, apaan sih?" Hyechan menatap Jinki Heran. "Plis ya, jangan nyombong untuk urusan yang gak penting gitu."
      "Gak penting gimana? Aku emang ahlinya kok!"
      "Ne, ahli bikin GR yeojadeul kan?"
      "Loh, itu kan persepsi mereka sendiri. Aku biasa" aja tuh. Khayalan yeoja aja yang kelewat tinggi. Padahal aku gak gitu- gitu amat."
      "Aish, omongan kamu itu ya..."
      Heechul langsung menggelengkan kepalanya. "Gak di sini, gak di sana, sama aja," katanya dalam hati, lalu menghela napas. Heechul segera menyingkir dari Jinki dan Hyechan yang kadang" suka adu argumen gak jelas tanpa kenal tempat. Tapi menurutnya Jinki dan Hyechan cocok jika jadi sepasang kekasih.
      Heechul mengangguk- angguk sendiri sambil berjalan. Mungkin seperti kata Jinki, biarkan semuanya mengalir apa adanya.. Yah, cuma tinggal menunggu waktu. Heechul berdendang kecil dan berjalan menyusuri jalan setapak menuju kelasnya yang gak begitu jauh dari arah taman.

_______THE END_______

0 komentar:

Posting Komentar

yap,,,,,

wajIb,,,bka n tLz cOmENt,,,,

Love 炎亞綸 n 鬼鬼

Love 炎亞綸 n 鬼鬼

Love 김소은 n 김범

Love 김소은 n 김범

Love 王子 n 鬼鬼

Love 王子 n 鬼鬼

SlIde

Template by:
Free Blog Templates